1. John L
Holland
John Lewis
Holland adalah seorang Profesor Sosiologi Emeritus di Universitas Johns Hopkins
dan seorang psikolog Amerika. Beliau lahir di Omaha, Nebraska, pada tanggal 21
Oktober 1919, merupakan salah satu dari empat anak seorang buruh imigran AS
yang berasal dari Inggris. Sedang ibunya adalah seorang guru sekolah dasar.
Holland mempelajari psikologi di Perancis dan matematika di Universitas Kota
Omaha (sekarang University of Nebraska di Omaha) dan lulus pada tahun 1942. Beliau
meninggal pada tanggal 27 November 2008, di Union Memorial Hospital.
2. Teori
Pilihan Karier Holland
John L Holland
mengungkapkan bahwa suatu pemilihan pekerjaan atau karier merupakan hasil dari
interaksi antara faktor hereditas (keturunan) dengan segala pengaruh budaya,
teman bergaul, orang tua, orang dewasa yang dianggap memiliki peranan yang
penting. Selain
itu Holland juga merumuskan tipe-tipe (golongan) kepribadian dalam pemilihan
pekerjaan berdasarkan atas inventori kepribadian yang disusun atas dasar minat, kemampuan dan kecenderungan dalam menyelesaikan
suatu tugas.
Setiap
tipe-tipe kepribadian itu dijabarkan ke dalam suatu model teori yang disebut
model orientasi (the model orientation). Model orientasi ini merupakan suatu
rumpun perilaku perilaku penyesuaian yang khas. Setiap individu memiliki urutan
orientasi yang berbeda-beda, dan hal inilah yang menyebabkan mengapa setiap individu mempunyai corak hidup
yang berbeda-beda.
Urutan orientasi yang pertama
terhadap suasana lingkungan pekerjaan tertentu merupakan corak hidup yang utama
dan pertama, urutan model orientasi kedua terhadap lingkungan kerja yang
lainnya dan merupakan corak hidup yang kedua bagi seseorang untuk selanjutnya.
Penempatan urutan corak hidup itu sangat bergantung dari tingkat kecerdasan
serta penilainnya terhadap diri sendiri. Makin jelas penempatan urutan corak
hidupnya maka akan semakin menghasilkan pola pilihan yang tepat bagi seseorang.
Namun perlu digarisbawahi, jika model orientasi John L. Holland ini mengajukan
model orientasi berdasarkan budaya Amerika.
Adapun model orientasi yang
dijabarkan oleh John L. Holland adalah sebagai berikut:
1.
Realistic.
Tipe
model ini memiliki kecenderungan untuk memilih lapangan kerja yang berorientasi
kepada penerapan. Ciri-cirinya yaitu; mengutamakan kejantanan, kekuatan otot,
ketrampilan fisik, mempunyai kecakapan, dan koordinasi motorik yang kuat,
kurang memiliki kecakapan verbal, konkrit, bekerja praktis, kurang memiliki
ketrampilan social, serta kurang peka dalam hubungan dengan orang lain.
Orang
model orientasi realistis dalam lingkungan nyatanya selalu ditandai dengan
tugas-tugas yang konkrit, fisik, eksplisit yang memberikan tantangan bagi
penghuni lingkungan ini. Untuk dapat memecahkan masalah yang lebih efektif
seringkali memerlukan bentuk-bentuk kecakapan, gerakan, dan ketahanan tertentu.
Diantaranya kecakapan mekanik, ketahanan dan gerakan fisikuntuk
berpindah-pindah dan seringkali berada diluar gedung.Sifat-sifat yang nampak
dengan jelas dari tuntutan-tuntutan lingkungan menciptakan kegagalan dan
keberhasilan.
Contoh
pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah, operator mesin/radio, sopir
truk, petani, penerbang, pengawas bangunan, ahli listrik, dan pekerjaan lain
yang sejenis.
2. Investigative
Tipe
model ini memiliki kecenderungan untuk memilih pekerjaan yang bersifat
akademik. Ciri-cirinya adalah memiliki kecenderungan untuk merenungkan daripada
mengatasinya dalam memecahkan suatu masalah, berorientasi pada tugas, tidak
sosial. Membutuhkan pemahaman, menyenangi tugas-tugas yang bersifat kabur,
memiliki nilai-nilai dan sikap yang tidak konvensional dan kegiatan-kegiatanya
bersifat intraseptif.
Orang
model orientasi intelektual dalam lingkungan nyatanya selalu ditandai dengan
tugas yang memerlukan berbagai kemampuan abstrak, dan kreatif. Bukan tergantung
kepada pengamatan pribadinya. Untuk dapat memecahkan masalah yang efektif dan
efisien diperlukan intelejensi, imajinasi, serta kepekaan terhadap berbagai masalah
yang bersifat intelektual dan fisik. Kriteria keberhasilan dalam melaksanakan
tugas bersifat objektif dan bisa diukur, tetapi memerlukan waktu yang cukup
lama dan secara bertahap. Bahan dan alat serta perlengkapan memerlukan
kecakapan intelektual daripada kecakapan manual. Kecakapan menulis mutlak
dipelihara dalam oreientasi ini.
Contoh
pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah, ahli fisika, ahli biologi,
kimia, antropologi, matematika, pekerjaan penelitian, dan pekerjaan lain yang
sejenis.
3. Artistic
Tipe
model orientasi ini memiliki kecenderungan berhubungan dengan orang lain secara
tidak langsung, bersifat sosial dan sukar menyesuaikan diri.
Orang
model orientasi artistic ini ditandai dengan berbagai macam tugas dan masalah
yang memerlukan interpretasi atau kreasi bentuk-bentuk artistic melalui cita
rasa, perasaan dan imajinai.Dengan kata lain, orientasi artistic lebih
menitikberatkan menghadapi keadaan sekitar dilakukan dengan melalui ekspresi
diri dan menghindari keadaan yang bersifat intrapersonal, keteraturan,
atau keadaan yang menuntut ketrampilan fisik.
Contoh
pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah, ahli musik, ahli drama,
pencipta lagu, penyair, dan pekerjaan lain yang sejenis.
4. Social
Tipe
model ini memiliki kecenderungan untuk memilih lapangan pekerjaan yang bersifat
membantu orang lain. Ciri-ciri dari tipe model ini adalah pandai bergaul dan
berbicara, bersifat responsive, bertanggung jawab, kemanusiaan, bersifat
religiusm membutuhkan perhatian, memiliki kecakapan verbal, hubungan
antarpribadi, kegiatan-kegiatan rapi dan teratur, menjauhkan bentuk pemecahan
masalah secara intelektual, lebih berorientasi pada perasaan.
Orang
model orientasi sosial memiliki ciri-ciri kebutuhan akan kemampuan untuk
menginterpretasi dan mengubah perilaku manusia, serta minat untuk berkomunikasi
dengan orang lain. Secara umum orientasi kerja dapat menimbulkan rasa harga
diri dan status.
Contoh
pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah, guru, pekerja sosial,
konselor, misionari, psikolog klinik, terapis, dan pekerjaan lain yang sejenis.
5. Enterpreneur
Tipe
model ini memiliki cirri khas diantaranya menggunakan ketrampilan-ketrampilan
berbcara dalam situasi dimana ada kesempatan untuk menguasai orang lain atau
mempengaruhi orang lain, menganggap dirinya paling kuat, jantan, mudah untuk
mengadakan adaptasi dengan orang lain, menyenangi tugas-tugas sosial yang
kabur, perhatian yang besar pada kekuasaan, status dan kepemimpinan, agresif
dalam kegiatan lisan.
Orang
model orientasi usaha ditandai dengan berbagai macam tugas yang menitikberatkan
kepada kemampuan verbal yang digunakan untuk mengarahkan dan mempengaruhi orang
lain.
Contoh
pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah, pedagang, politikus,
manajer pimpinan eksekutif perusahaan, perwakilan dagang, dan pekerjaan lain
yang sejenis.
6. Conventional
Tipe
model ini pada umumnya memiliki kecenderungan untuk terhadap kegiatan
verbal, ia menyenangi bahasa yang tersusun baik, numerical (angka) yang
teratur, menghindari situasi yang kabur, senang mengabdi, mengidentifikasikan
diri dengan kekuasaaan, memberi nilai yang tinggi terhadap status dan kenyataan
materi, mencapai tujuan dengan mengadaptasikan dirinya ketergantungan pada
atasan.
Individu
yang memiliki model orientasi konvensional pada lingkungan nyatanya
ditandai dengan berbagai macam tugas dan pemecahan masalah yang
memerlukan suatu proses informasi verbal dan matematis secara kontinu, rutin,
konkrit, dan sistematis. Berhasilnya dalam pemecahan masalah akan nampak dengan
jelas dan memerlukan waktu yang relative singkat.
Contoh
pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah, kasir, statistika, pemegang
buku, pegawai arsip, pegawai bank, dan pekerjaan lain yang sejenis.
Masing-masing individu dapat memiliki karakteristik
dari satu, dua, bahkan kesemua model orientasi. Namun masing-masing individu
memiliki tingkat kecenderungan yang menonjol dari masing-masing model
orientasi. Kecenderungan yang menonjol inilah yang kemudian membentuk
kecenderungan pemilihan karier atau minat dari individu.
Holland memberi gambaran mengenai kedekatan dan
kesesuaian masing masing model orientasi dengan menyusunnya dalam diagram
heksagonal.
.
Dalam heksagonal yang digambarkan Holland, diterangkan
bahwa model orientasi yang berdekatan memiliki kecocokan satu sama lain dan
semakin jauh model orientasi, maka kecocokan akan semakin berkurang.
Dalam teorinya, Holland mengemukakan bahwa
kesesuaian antara kepribadian dengan lingkungan karier, mengarahkan individu
menuju kesuksesan.
2.
Hubungan
antara tipe kepribadian dengan Lingkungan Pekerjaan
Tiap-tiap tipe kepribadian individu, memiliki corak
yang khas dalam cara penyelesain sebuah tugas. Corak tersebut juga akan
mempengaruhi minat individu dalam menyelesaikan tugas tertentu.
Source :
terima kasih
BalasHapus